Budaya Melayu Batubara

Batubara,

Di zaman orde baru, " Batubara" yang berada dalam lingkungan kabupaten Asahan, sangat tekenal dengan kain tenunan songket "Songket Batubara" ( tenunan batubara ). Hal ini bisa dilihat dari hampir disetiap desa yang berada di kawasan batubara, remaja putrinya selalu bertenun kain. Pada saat itu Nilai jualnya sangat tinggi dan bisa menacapai pasar manca negara. Itu terjadi pada era tahun 1980 an. Pada waktu itu kaum ibu yang bepergian khususnya undangan pesta pernikahan menjadikan kain songket batubara menjadi semacam sarung khusus yang di pakai untuk undangan pesta. Seiring berjalannya waktu hal itu sudah memudar. Mereka lebih senang bepakaian dengan pakaian budaya lain. ( biar di katan modern ).

Setelah mekarnya kabupaten Batubara dan terpisah dari kabupaten Asahan, tahun 2007 silam. Hendaknya masyarakat kembali mencari jati dirinya yang hilang. salah satu nya dengan membangkit kan kembali budaya - budaya yang dulu pernah menjadi trend di kalangan masyrakat batubara. Hal ini tidak terlepas dari sejauh mana perhatian pemerintah daerah terhadap budaya melayu itu sendiri. Pemerintah punya peran penting dalam menggali unsur - unsur dasar yang di masyarakat kabupaten Batubara. namun masyarakat juga harus pro aktif melalui tokoh - tokoh masyarakat dalam mengembalikan jati diri budaya tersebut.

Saya sebagai putra batubara yang peduli dengan apa yang terjadi di batubara, sangat prihatin atas kondisi ini. Jangan sampai kita tidak bisa menjadi tuan rumah, di rumah kita sendiri. Perlu diketahui " modern bukanlah kita harus meninggalkan budaya, namun bagaimana menjadikan budaya kita agar mampu bersingkronisasi dengan kemajuan zaman dan technologi". Melayu yang Identik dengan Islam, harus lebih mengutamakan nuansa - nuansa islami dalam berinteraksi dengan kemajuan zaman.

Hal ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat kabupaten batubara, dan tanggung jawab pemerintah sebagai penyelenggara daerah. Muda- mudahan Bupati kabupaten batubara yang sekarang sangat sensitif dan inovatif terhadap perkembangan budaya melayu kabupaten "Batubara"

nb: mohon masukkan dari pembaca ,lewat komentar anda

3 comments:

  1. Saya tertarik untuk membeli songket batubara. Sayangnya untuk mendapatkannya agak susah ya terutama di jakarta. Kalau bisa pemasarannya lebih ditingkatkan lagi, karena orang melayu banyak yang merantau di jakarta.

    ReplyDelete
  2. saya generasi ketujuh keturunan Melayu Batubara di Selangor, Malaysia telah sekian lama mencari dan ingin mengetahui maklumat tentang masayarakat ini

    ReplyDelete
  3. budaya Batubara memang bast

    ReplyDelete